Mahakassapa

Yang Agung Mahakassapa

Informasi
Nama lainnya: Mahākāśyapa
Pekerjaan: Bhikkhu
Guru: Gautama Buddha
Website
  • Portal Buddhisme
Bagian dari seri tentang
Buddhisme
  • Sejarah
  • Penyebaran
Sejarah
Benua
Populasi signifikan
  •  Portal Buddhisme
  • l
  • b
  • s

Mahakassapa (Pali:Mahākāśyapa) atau Kāśyapa, adalah seorang brahmana dari Magadha di sebuah desa bernama Mahatittha, yang menjadi salah satu murid utama yang sering diperkenalkan oleh Buddha Sakyamuni. Seperti murid-murid Utama Sang Buddha (Sariputta dan Mahamoggallana), Kasyapa juga berasal dari keluarga Brahmana (ayahnya bernama Brahmana Kapila dan ibunya bernama Sumanadevi). Ia juga penyelenggara dan penuntun Sidang Agung Pertama. Ia juga sering digambarkan mendampingi Sang Buddha bersama-sama dengan Ananda, masing-masing di sisi Sang Buddha. Ia juga dipanggil dengan panggilan "Pipphali".

Menurut legenda, suatu hari Sang Buddha sedang menyampaikan "Khotbah Bunga" di Puncak Burung Hering, ia menaiki tahtanya, memetik setangkai bunga,[1] dan menunjukkan kepada yang hadir. Tidak seorang pun memahami maknanya, kecuali Mahakasyapa, yang menanggapinya dengan tersenyum. Sang Buddha memilihnya sebagai seseorang yang mengerti sepenuhnya dan merupakan seseorang yang pantas menjadi penerusnya. Sang Buddha kemudian berkata:[2]

Aku memiliki mata Dharma dari doktrin yang benar dan pikiran yang indah akan Nirvana. Bentuk sejati sebenarnya adalah kekosongan dan pintu Dharm yang halus. Semua ini telah aku wariskan kepada Mahakasyapa.
— Karakteristik dan Esensi Ajaran Zen, [2]
Gua Pipphali di Rajgir, tempat di mana Mahakassapa menetap.

Peristiwa tersebut menandai awal dari garis silsilah Ch'an (Zen) dan penerusan guru ke murid yang berlanjut sampai kini. Ada dua-puluh delapan generasi penerus sejak Mahakasyapa sampai kepada Bodhidharma - yang dianggap sebagai Patriak pertama Ch'an (Zen) di Cina. Selanjutnya ajaran Ch'an (Zen) diteruskan lewat jalur tunggal selama lima generasi sampai masa Patriak Keenam, Hui Neng (Hanyu:慧能)(638-713).

Menurut legenda Cina, bhikkhu Ji Gong adalah reinkarnasi dari Mahakasyapa (yang dikenal sebagai Arahat Penjinak Naga). Dalam Sutra Teratai Bab VI (Ramalan Tentang Yang Akan Terjadi),[3] Sang Buddha meramalkan pencerahan sempurna dari murid-muridnya: Mahakasyapa, Subhuti, Maha Katyayana, dan Mahamoggallana.

Pranala luar

  • (Inggris) Maha Kassapa Diarsipkan 2005-02-07 di Wayback Machine. (subtitle) Father of the Sangha, Hellmuth Hecker, biography based on the Pali Canon, revised and enlarged translation from Wissen und Wandel volume XXI number 6, 1975, (German) by Nyanaponika Thera, The Wheel Publication No. 345, ISBN 955-24-0026-0
  • (Inggris) Entry on Maha Kassapa Thera in the Buddhist Dictionary of Pali Proper Name
  • (Inggris) "Mahakasyapa's smile" Diarsipkan 2006-07-20 di Wayback Machine. Master Young San Seong Do Snim

Referensi

  1. ^ Berdasarkan legenda, bunga yang dimaksud adalah Udumbara, bunga langka seperti yang digambarkan dalam Sutra Teratai
  2. ^ a b Karakteristik dan Esensi Ajaran Zen, "Two Talks on Ch'an", Ven. Master Hsing Yun, Penerjemah: Vimuttaguna Lenny Wijaya, Penerbit: Yayasan Karaniya, Juni 1994
  3. ^ "Saddharma Pundarika Sutra, Edisi Indonesia". Diakses tanggal 31-07-2009.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)[pranala nonaktif permanen]
  • l
  • b
  • s
   Garis Besar - Buddhisme   
Sejarah
Benua
Populasi signifikan
Aliran Buddhis awal
Aliran arus utama
Sinkretisme dan gerakan baru
(Mungkin tak dianggap aliran)
Aliran Buddhis awal
Theravāda
Mahāyāna-Vajrayāna
Kitab daring
  • SuttaCentral
  • Chaṭṭha Saṅgāyana Tipiṭaka
  • dhammatalks.org
  • 84000
  • NTI Reader - Taishō
Buddha penting sebelumnya
Buddha saat ini dan keluarga
4 tempat suci utama
Buddha selanjutnya
Bawahan
  • Dewa
  • Brahma
Mahāyāna-Vajrayāna
Dasar
Lanjutan
Praktik
Jenis pengikut
4 tingkat kesucian
  • Hari Raya
  • Peringatan


Ikon rintisan

Artikel bertopik Agama Buddha ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s