Sebuah tanah tanpa sebuah bangsa untuk sebuah bangsa tanpa sebuah tanah

Patung dada Anthony Ashley-Cooper, karya F. Winter, 1886. Dalam koleksi Dorset County museum, Dorchester.

"Sebuah tanah tanpa sebuah bangsa untuk sebuah bangsa tanpa sebuah tanah" adalah sebuah frase yang banyak dikutip yang diasosiasikan dengan gerakan pendirian tanah air Yahudi di Palestina pada abad ke-19 dan ke-20.

Meskipun biasanya dianggap merupakan slogan Zionis, frase tersebut dipakai sejak awal 1843 oleh seorang rohaniwan Restorasionis Kristen dan masih dipakai selama setidaknya seabad oleh Restorasionis Kristen.[1]

Beberapa cendekiawan menyatakan bahwa frase tersebut tak pernah dipakai secara luas di kalangan Yahudi Zionis.[2][3] Di sisi lain, Anita Shapira menyatakan bahwa "slogan 'Sebuah tanah tanpa sebuah bangsa untuk sebuah bangsa tanpa sebuah tanah' adalah istilah umum di kalangan Zionis pada abad kesembilan belas, dan permulaan abad kedua puluh."[4]

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Jewcentricity
  2. ^ Alan Dowty, The Jewish State, A Century Later (Berkeley: University of California Press, 2001), p. 267.
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Muir
  4. ^ Land and Power: The Zionist Resort to Force, 1881–1948 (Studies in Jewish History)/ Anita Shapira ; translated by William Templer. Oxford University Press, 1992, pp. 41 ff.