Uranium tetraklorida
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC Uranium(IV) klorida | |
Nama lain Tetraklorouranium Uranium tetraklorida Urano klorida | |
Penanda | |
Nomor CAS |
|
Model 3D (JSmol) |
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChemSpider |
|
Nomor EC | |
PubChem CID |
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII |
|
CompTox Dashboard (EPA) |
|
InChI
| |
SMILES
| |
Sifat | |
Rumus kimia | UCl4 |
Massa molar | 379,84 g/mol |
Penampilan | Padatan hijau zaitun |
Densitas | 4,87 g/cm3 |
Titik lebur | 590 °C (1.094 °F; 863 K) |
Titik didih | 791 °C (1.456 °F; 1.064 K) |
Kelarutan dalam air | Hidrolisis |
Struktur | |
Struktur kristal | Oktahedral |
Senyawa terkait | |
Senyawa terkait | Uranium triklorida Uranium pentaklorida Uranium heksaklorida |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
N verifikasi (apa ini YN ?) | |
Referensi | |
Uranium tetraklorida adalah sebuah senyawa anorganik, garam dari uranium dan klorin, dengan rumus UCl4. Senyawa ini merupakan padatan berwarna hijau zaitun yang bersifat higroskopis. Ia digunakan dalam proses pemisahan isotop elektromagnetik (electromagnetic isotope separation, EMIS) untuk pengayaan uranium. Ia adalah salah satu bahan awal utama untuk kimia organouranium.
Sintesis dan struktur
Uranium tetraklorida umumnya disintesis melalui reaksi antara uranium trioksida (UO3) dan heksakloropropena. Pelarut aduk UCl4 dapat dibentuk melalui reaksi yang lebih sederhana dari UI4 dengan hidrogen klorida dalam pelarut organik.
Uranium tetraklorida juga membentuk nonahidrat, yang dapat diproduksi dengan menguapkan larutan UCl4 yang agak asam.[1]
Menurut kristalografi sinar-X, pusat-pusat uranium memiliki delapan koordinat, dikelilingi oleh delapan atom klorin, empat pada 264 pm dan empat lainnya pada 287 pm.[2]
Sifat kimia
Pelarutan dalam pelarut protik lebih rumit. Ketika UCl4 ditambahkan ke dalam air, ion akua uranium terbentuk.
- UCl4 + xH2O → [U(H2O)x]4+ + 4Cl−
Ion akua [U(H2O)x]4+, (x = 8 atau 9[3]) terhidrolisis dengan kuat.
- [U(H2O)x]4+ [U(H2O)x−1(OH)]3+ + H+
Nilai pKa untuk reaksi ini sekitar 1,6,[4] sehingga hidrolisis hanya terjadi pada larutan dengan kekuatan asam 1 mol dm−3 atau lebih kuat (pH < 0). Hidrolisis lebih lanjut terjadi pada pH > 3. Kompleks kloro lemah dari ion akua dapat terbentuk. Perkiraan yang dipublikasikan mengenai nilai log K untuk pembentukan [UCl]3+(aq) bervariasi, mulai dari −0,5 hingga +3, karena kesulitan dalam menangani hidrolisis simultan.[4]
Dengan alkohol, solvolisis parsial dapat terjadi.
- UCl4 + xROH UCl4−x(OR)x + xHCl
Uranium tetraklorida larut dalam pelarut non-protik seperti tetrahidrofuran, asetonitril, dimetil formamida, dll. yang dapat bertindak sebagai basa Lewis. Larutan dengan rumus UCl4Lx akan terbentuk, yang dapat diisolasi. Pelarut tersebut harus benar-benar bebas dari air terlarut, atau hidrolisis akan terjadi, dengan pelarut, S, mengambil proton yang dilepaskan.
- UCl4 + H2O + S UCl3(OH) + SH+ +Cl−
Molekul pelarut dapat digantikan oleh ligan lain dalam reaksi seperti
- UCl4 + 2Cl− → [UCl6]2−.
Pelarut tidak ditampilkan, sama seperti ketika kompleks ion logam lain terbentuk dalam larutan berair.
Larutan UCl4 rentan terhadap oksidasi oleh udara, sehingga menghasilkan kompleks ion uranil.
Aplikasi
Uranium tetraklorida diproduksi secara komersial melalui reaksi antara karbon tetraklorida dengan uranium dioksida (UO2) murni pada suhu 370 °C. Senyawa ini telah digunakan sebagai umpan dalam proses pemisahan isotop elektromagnetik (electromagnetic isotope separation, EMIS) untuk pengayaan uranium. Dimulai pada tahun 1944, Oak Ridge Y-12 Plant mengubah UO3 menjadi umpan UCl4 untuk Alpha Calutron milik Ernest O. Lawrence. Manfaat utamanya adalah uranium tetraklorida yang digunakan dalam kalutron tersebut tidak sekorosif uranium heksafluorida yang digunakan di sebagian besar teknologi pengayaan lainnya. Namun, pada tahun 1980-an, Irak secara tak terduga menghidupkan kembali opsi ini sebagai bagian dari program senjata nuklirnya. Dalam proses pengayaan, uranium tetraklorida diionisasi menjadi plasma uranium.
Ion-ion uranium tersebut kemudian dipercepat dan dilewatkan melalui medan magnet yang kuat. Setelah menempuh setengah lingkaran, berkas sinar dibagi menjadi wilayah yang lebih dekat ke dinding luar, yang terdeplesi, dan wilayah yang lebih dekat ke dinding dalam, yang diperkaya dengan 235U. Besarnya energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan medan magnet yang kuat serta rendahnya tingkat pemulihan bahan baku uranium dan pengoperasian fasilitas yang lebih lambat dan lebih tidak nyaman menjadikannya sebagai pilihan yang tidak mungkin untuk pabrik pengayaan skala besar.
Pekerjaan sedang dilakukan dalam penggunaan campuran uranium klorida–alkali klorida sebagai bahan bakar reaktor dalam reaktor garam cair. Leburan uranium tetraklorida yang dilarutkan dalam litium klorida–kalium klorida eutektik juga telah dieksplorasi sebagai cara untuk memulihkan aktinida dari bahan bakar nuklir yang diiradiasi melalui pemrosesan ulang nuklir pirokimia.[5]
Keselamatan
Seperti semua garam uranium yang larut dalam air, uranium tetraklorida bersifat nefrotoksik (beracun bagi ginjal) dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang parah dan gagal ginjal akut jika tertelan.
Referensi
- ^ Thomas Kasperowicz; Niko T. Flosbach; Dennis Grödler; Hannah Kasperowicz; Jörg-M. Neudörfl; Tobias Rennebaum; Mathias S. Wickleder; Markus Zegke (2022). "Solvated Actinoids: Methanol, Ethanol, and Water Adducts of Thorium and Uranium Tetrachloride". European Journal of Inorganic Chemistry (dalam bahasa Inggris) (31). doi:10.1002/ejic.202200227 .
- ^ Taylor, J.C.; Wilson, P.W. (1973). "A neutron-diffraction study of anhydrous uranium tetrachloride". Acta Crystallogr. B. 29 (9): 1942–1944. doi:10.1107/S0567740873005790 .
- ^ David, F. (1986). "Thermodynamic properties of lanthanide and actinide ions in aqueous solution". Journal of the Less Common Metals. 121: 27–42. doi:10.1016/0022-5088(86)90511-4.
- ^ a b IUPAC SC-Database[pranala nonaktif permanen] Basis data yang komprehensif dari data yang dipublikasikan tentang konstanta kesetimbangan ligan dan kompleks logam
- ^ Olander, D. R. dan Camahort, J. L. (1966), Reaction of chlorine and uranium tetrachloride in the fused lithium chloride-potassium chloride eutectic. AIChE Journal, 12: 693–699. DOI:10.1002/aic.690120414
- l
- b
- s
- UB2
- US
- UF3
- UCl3
- UBr3
- UI3
- UP
- U(OH)3
- UH3
- UN
Senyawa organouranium(III) |
---|
- U(BH4)4
- UC
- UCl4
- UF4
- UBr4
- UI4
- UO2
- UH4
- USi2
- US2
- USe2
- UTe2
- U(SO4)2
Senyawa organouranium(IV) |
---|
- U2N3
- U3O8
- UCl5
- UF5
- UBr5
- UI5
- U2O5
- (NH4)2U2O7
- Na2U2O7
- UCl6
- UF6
- U(PO4)2
- UO3
- UO4
- UO2(CH3COO)2
- UO2(CHO2)2
- UO2CO3
- UO2CO3·2(NH4)2CO3
- UO2Cl2
- UO2F2
- UO2(NO3)2
- UO2(OH)2
- (UO2)2(OH)4
- UO2(SO4)2
- ZnUO2(CH3COO)4
- UN2
- H2UO4
- Na4UO2(CO3)3
- UO6 (hipotetis)
- l
- b
- s
HCl | He | ||||||||||||||||
LiCl | BeCl2 | BCl3 B2Cl4 | CCl4 | NCl3 ClN3 | Cl2O ClO2 Cl2O7 | ClF ClF3 ClF5 | Ne | ||||||||||
NaCl | MgCl2 | AlCl AlCl3 | SiCl4 | P2Cl4 PCl3 PCl5 | S2Cl2 SCl2 SCl4 | Cl2 | Ar | ||||||||||
KCl | CaCl CaCl2 | ScCl3 | TiCl2 TiCl3 TiCl4 | VCl2 VCl3 VCl4 VCl5 | CrCl2 CrCl3 CrCl4 | MnCl2 | FeCl2 FeCl3 | CoCl2 CoCl3 | NiCl2 | CuCl CuCl2 | ZnCl2 | GaCl2 GaCl3 | GeCl2 GeCl4 | AsCl3 AsCl5 | Se2Cl2 SeCl4 | BrCl | KrCl |
RbCl | SrCl2 | YCl3 | ZrCl3 ZrCl4 | NbCl4 NbCl5 | MoCl2 MoCl3 MoCl4 MoCl5 MoCl6 | TcCl4 | RuCl3 | RhCl3 | PdCl2 | AgCl | CdCl2 | InCl InCl2 InCl3 | SnCl2 SnCl4 | SbCl3 SbCl5 | Te3Cl2 TeCl4 | ICl ICl3 | XeCl XeCl2 |
CsCl | BaCl2 | HfCl4 | TaCl5 | WCl2 WCl3 WCl4 WCl5 WCl6 | Re3Cl9 ReCl4 ReCl5 ReCl6 | OsCl4 | IrCl2 IrCl3 IrCl4 | PtCl2 PtCl4 | AuCl AuCl3 | Hg2Cl2, HgCl2 | TlCl | PbCl2, PbCl4 | BiCl3 | PoCl2, PoCl4 | AtCl | RnCl2 | |
FrCl | RaCl2 | Rf | Db | Sg | Bh | Hs | Mt | Ds | Rg | Cn | Nh | Fl | Mc | Lv | Ts | Og | |
↓ | |||||||||||||||||
LaCl3 | CeCl3 | PrCl3 | NdCl2, NdCl3 | PmCl3 | SmCl2, SmCl3 | EuCl2, EuCl3 | GdCl3 | TbCl3 | DyCl2, DyCl3 | HoCl3 | ErCl3 | TmCl2 TmCl3 | YbCl2 YbCl3 | LuCl3 | |||
AcCl3 | ThCl4 | PaCl5 | UCl3 UCl4 UCl5 UCl6 | NpCl4 | PuCl3 | AmCl2 AmCl3 | CmCl3 | BkCl3 | CfCl3 | EsCl3 | Fm | Md | No | LrCl3 |